GUGURAN PELITA : PUISI

 


Berhadapan sang panorama

Aksaku menangkap pancarona

Ditengah sapuan udara berbagai arah

Guguran hangatnya terasa goyah 


Aku bertanya..


Apakah benar?

Yang jatuh dan tak bicara

Menerima segala dukanya

Sementara dilihat bagai tak pernah lara


Aku harus suka cita

Ataukah harus sebaliknya


Sesaat raga dan jiwa tak serasa

menciptakan waktu seolah terjeda

Untuk sekejap meredakan sesaknya semesta


Pada akhirnya

Semua memang tentang menunggu saatnya tiba

Gugur akan tetap ada setelah tercipta

Lebih daripada itu...

Bukankah ia tak meninggalkan gulita







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Api

PUISI : AKU, HEBAT?

PAGIKU