Behind The Scene || Puisi

 



Telapak tangan ini berkeringat

Dingin menjalar cepat hingga jari membeku hebat

Hentakan demi hentakan

Aku tahu itu akan berjejak

Bahkan jika tidak ada yang mampu melihatnya

Perasaan itu akan menghuni sampai mati


Apa yang sebenarnya terjadi?

Mengapa bunganya gugur bahkan sebelum mekar

Kulit yang berdarah bahkan disaat sepatunya terasa nyaman

Sepi, mengusap sendiri luka karna tak bisa menanggung benci

Air mata terlalu kuat namun amarah keluar begitu saja

Peran ini..

Mengapa peran ini begitu sulit


Apakah setitik rindu boleh diutarakan?

Lisan ini terlalu kelam untu rasa yang terlalu dalam

Ini terlalu banyak mengepul panas dalam dada

'ingin seperti kamu, tertawa bersama sorak sorai peran utama'

Rumah bukan tempat pulang, bukan...

 Lantainya terasa menyakitkan baik kemarau ataupun hujan


Tidak ada panggung

Tidak ada tangan yang melambai

Tidak ada ucapan selamat datang

Hanya ada sebuah senyuman, saat ceritanya usai

Kisahnya bahagia

Bahkan ketika kaki ini berdiri di belakang lampu sorot


Sedih?

Nyatanya sedikit tertawa tidak berarti banyak tangis

Hanya terlalu sering berbicara dalam diam sehari-hari

Bertanya 

'mengapa aku penjahatnya?'


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Api

PUISI : AKU, HEBAT?

PAGIKU