Aku dan Aku

Tertunduk kaku
Mengdongak angkuh
Sendu merintih
Sesaat ku acuh kembali

Aku bukanlah aku terkadang
Dimana seharusnya jiwa menempati raga
Terlihat nyata padahal fana
Aku mulai ragu siapa aku sebenarnya

Sejak kapan aku betah dengan diriku
Sejak kapan aku membantah penolakanku
Terlalu hampa sendirian membeku
Aku mulai tahu, peluk ini eratan jemariku

Aku satu di semesta ini
Sudah terpelanting dibelahan bumi
Disanggah tebing membuatku tersembunyi
Hanya aku perisai, payung ataupun alas kaki

Tidak ada aku sesungguhnya
Layaknya air menempati ruang sepi
Aku hanya mengisi raga untuk berjalan sendiri
Aku hanya jadi aku dalam pelik situasi


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Api

PUISI : AKU, HEBAT?

PAGIKU