Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2022

Katamu hanya palsu

Katamu itu Aku Katamu orang itu Aku Katamu hanya Aku Katamu aku Satu  Kata palsu itu sudah ku kenal Layakkah kamu kukenal seperti itu Katamu, apakah kata kata itu dirimu Hidupku, terlalu pelik dirasuki rayu Kalau begitu..kamu tidak perlu aku Tertawa saja dan aku memilih berlalu Meskipun sulit tetap akan habis oleh waktu Tidakkah dirimu nyaman  dilepas belenggu

Puisi kecil : Lucky

Gambar
  Lucky                                                                                 https://pin.it/4DNsy6v Siapa lagi kali ini? Aksa jadi buta kala mereka begitu istimewa Jariku terus menggulir keberuntungan manusia Apa yang selama ini ku dekap dalam dada Hidup bagai berbaris di loket antrian Terus menunggu hingga giliranku tiba Akankah namaku disebut setelah ini? Siapa lagi kali ini? Tawa secerah matahari musim kemarau Bersinar bersama di keramaian cahaya Mengisi energi dan terus terbarukan Terjaga dalam senang juga terlelap dengan tenang Meski fatamorgana hal ini terus berputar di kepala Aku bisa tenang Namun sesekali penderitaan terus berenang Kenyataan tidak selalu membuat senang Mungkinkah? mereka juga bercermin padaku Semesta berkata ak...

Tarian Dalam Air

    Tarian dalam air  Semakin pelik wisata duniawi  Semakin hari, jiwa meminta raga memeluk  Entah langkah atau arah mempersulit  Waktu bergerak bebas di alam lepas   Tenang namun sering tenggelam   Riuh suara percikan di antara kegagalan  Sulit mengayuh kaki di beratnya beban tubuh  Saat berada pada kedalaman suara tak tersentuh    Tetap bergerak menyentak keputusasaan  Seluruhnya terserah bahkan jika jatuh hasilnya     Karena diam enggan memilihkan jalan Peduli apa sang tujuan dengan eluh tak karuan

Singgah Pun Tak Apa

    Singgah pun tak apa     Saat itu langit secerah matahari di atas kepala     Namun hangatnya menjalar tanpa membuatku kepanasan        Saat itu tak ada tanda hujan akan jatuh menyentuh tanah     Namun, ada gerimis dalam hampa menahanku untuk tak kemana-mana      Saat ku percaya gelap akan meremangkan sepanjang jalan     Satu pesan dari lisanmu adalah lentera di penghujung tujuanku      Bagaimana caranya agar kau bisa menjadi ilalang pengganggu     Bahkan jika itu terjadi, raga ini sudah pergi dari kehendak tuannya     Ucapku ingin mengusir semacam takdir rancu dalam kepala     Semakin aku paham, semakin nyata bahwa akhir bukan untuk ku pinta     Hinggaplah di hariku selama mungkin meski tak selamanya     Aku tahu, Kamu akan musnah begitu saja saat aku mulai menerima